Investasi dalam emas selama krisis ekonomi dianggap sebagai langkah cerdas oleh banyak investor. Emas memiliki reputasi sebagai aset safe haven karena beberapa alasan yang membuatnya menarik selama periode ketidakpastian ekonomi.
1. Ketahanan Terhadap Inflasi: Emas sering dianggap sebagai perlindungan nilai terhadap inflasi. Ketika mata uang mengalami depresiasi nilai karena inflasi, harga emas cenderung naik, memberikan perlindungan terhadap penurunan daya beli.
2. Ketidakpastian Geopolitik: Emas menjadi tempat aman ketika ada ketidakpastian geopolitik, seperti konflik internasional atau masalah politik. Karena tidak terkait dengan kinerja ekonomi suatu negara, emas menjadi pilihan untuk melindungi kekayaan dari risiko geopolitik.
3. Kestabilan Nilai Jangka Panjang: Sejarah menunjukkan bahwa emas dapat mempertahankan nilai jangka panjang secara relatif stabil. Ini menjadikannya pilihan menarik untuk investasi jangka panjang selama krisis ekonomi.
4. Korelasi Negatif dengan Saham: Emas memiliki korelasi negatif dengan pasar saham, artinya saat pasar saham turun, harga emas cenderung naik. Ini menjadikan emas sebagai bagian penting dari portofolio terdiversifikasi.
5. Permintaan Tinggi dalam Waktu Krisis: Selama krisis ekonomi, permintaan terhadap emas meningkat karena investor mencari keamanan dalam aset fisik dengan nilai intrinsik, mendorong kenaikan harga emas.
6. Likuiditas Relatif Tinggi: Meskipun tidak sebaik mata uang atau saham dalam hal likuiditas, emas masih dapat dijual dengan relatif mudah, memberikan fleksibilitas bagi investor.
7. Perlindungan terhadap Nilai Mata Uang: Emas memberikan perlindungan terhadap risiko depresiasi mata uang, yang sering terjadi selama krisis ekonomi.
Dalam keseluruhan, emas dianggap sebagai ‘Safe Haven’ karena sifatnya yang stabil, ketahanannya terhadap inflasi, dan perannya sebagai pelindung nilai dalam lingkungan investasi yang tidak pasti. Meskipun tidak bebas risiko, emas tetap menjadi pilihan menarik bagi banyak investor selama kondisi ekonomi sulit.











